- ASTM
- API
- Energy Institute (Ex-Institute of petroleum)
- International organization for standarization
Penggunaan Protokol, standard & Prosedure :
- PRINCIPAL : Client atau pihak yang menunjuk (memberikan instruksi)
- LOCAL : Loading or discharge Terminal Procedure
- STANDARD : Trade or International Standard
- INTERNAL : Surveyor prosedure
➤ Pengukuran Tangki Darat & Tangki Kapal
Pada kegiatan measurement atau quantity determination, ditinjau dari keadaan object maka pengukuran terbagi atas 2 metode :
1. Static measurement, Pengukuran yang dilakukan pada Fluida yang
relatif diam (Sounding, Ullage)
2. Dynamic measurement, Pengukuran dilakukan pada Fluida yang
bergerak (Coriolis Meter, Ultrasonic Meter, Positive Turbine Meter, PD Meter)
Sistem pengukuran yang digunakan adalah:
- Imperial/British system
- American system
Prinsip pengukuran level cairan minyak didalam tangki kapal dan tangki darat hampir sama, karena kapal berada diatas air maka posisinya sangat dipengaruhi oleh kemiringan kapal tersebut terhadap permukaan air, baik kemiringan depan belakang maupun kemiringan kanan kiri. Pengukuran level cairan minyak pada kapal perlu koreksi trim dan list(heel)
Pengamatan pengukuran pada Tangki darat :
- Melakukan record atau observasi Reference gauge Height
- Pengukuran innage/ullage liquid level
- Pengukuran innage/ullage freewater
- Temperature tanki rata-rata Farenheit atau Celcius
- Observed density
- Persentasi sediment & water
- Ambient air temperature
Pengamatan pengukuran pada Tangki Kapal:
- Pengukuran innage/ullage liquid level
- Pengukuran innage/ullage freewater
- Temperature tanki rata-rata Farenheit atau Celcius
- Observed density
- Persentasi sediment & water
- Ambient air temperature
Pengamatan pengukuran pada Tangki Kapal:
- Melakukan record atau observasi Reference gauge Height
- Pengukuran innage/ullage liquid level
- Pengukuran innage/ullage freewater
- Temperature tanki rata-rata Farenheit atau Celcius
- Observed density
- Persentasi sediment & water
- Pembacaan draft, trim dan list kapal, LBP.
- Pengukuran innage/ullage liquid level
- Pengukuran innage/ullage freewater
- Temperature tanki rata-rata Farenheit atau Celcius
- Observed density
- Persentasi sediment & water
- Pembacaan draft, trim dan list kapal, LBP.
Perhitungan Statik,
Tangki Darat adalah merupakan wadah yang digunakan untuk menampung minyak. Untuk metode statik measurement volume liquid didapat dari pembacaan level (innage/ullage) dan tabel kalibrasi.
Sedangkan untuk metode dinamic measurement, volume liquid didapat dari perkalian meter factor dengan output pulsa.
Pada proses pemuatan / Loading, pengukuran metode statik pada shore tank (terminal) ataupun tangki pada FPSO,FSO (terminal terapung)hasil pengukurannya biasanya digunakan untuk backup atau pembanding perhitungan dinamic atau metering.
Alat metering adalah alat resmi terkalibrasi dan menjadi titik serah terima / custody transfer.
- Bob terpasang dengan cantolan (spring snap-catch or other locking device).
- Outage Tape - Titik nol terletak pada cantolan (snap-catch)dengan ujung bob
2. Ullage Temp Interface/UTI
3. Automatic Tank Gauge
Alat ukur ATG dipasang pada tangki darat yang secara automatic dapat mengukur level , temperature dan density. Hasil pengukurannya akan diolah oleh komputer.
Tangki Kapal digunakan untuk Menampung Muatan (Cargo) yang diserahkan dalam Proses Custody Transfer. Angka perhitungan muatan di kapal atau sering disebut dengan ship figure digunakan sebagai pembanding dari metering system atau perhitungan kuantitas berdasarkan tangki darat.
Untuk terminal fpso/fso, maka tangki kapal berfungsi sebagaimana layaknya tangki darat.
Prosedur dasar perhitungan statik
operasi Custody
transfer untuk petroleum dan
Tangki Darat adalah merupakan wadah yang digunakan untuk menampung minyak. Untuk metode statik measurement volume liquid didapat dari pembacaan level (innage/ullage) dan tabel kalibrasi.
Sedangkan untuk metode dinamic measurement, volume liquid didapat dari perkalian meter factor dengan output pulsa.
Pada proses pemuatan / Loading, pengukuran metode statik pada shore tank (terminal) ataupun tangki pada FPSO,FSO (terminal terapung)hasil pengukurannya biasanya digunakan untuk backup atau pembanding perhitungan dinamic atau metering.
Alat metering adalah alat resmi terkalibrasi dan menjadi titik serah terima / custody transfer.
Shore Tank |
Data Alur perhitungan tangki darat (Shore Tank) API MpMs Chapter 12.1.1 :
- Density @ standard temperature
- Floating roof correction
- Tank shell temperature correction
- Total observed volume
- Freewater volume
- Gross observe volume
- Correction for temp of Liquid (CTL)
- Sediment and water
- Net standard volume
- Weight conversion factor
- Apparent mass (weight in air)
- Bob terpasang dengan cantolan (spring snap-catch or other locking device).
- Outage Tape - Titik nol terletak pada cantolan (snap-catch)dengan ujung bob
- Innage Tape - Titik nol terletak di ujung lancip bob
2. Ullage Temp Interface/UTI
Sonic Ullage Tapes |
3. Automatic Tank Gauge
ATG |
Alat ukur ATG dipasang pada tangki darat yang secara automatic dapat mengukur level , temperature dan density. Hasil pengukurannya akan diolah oleh komputer.
Tangki Kapal digunakan untuk Menampung Muatan (Cargo) yang diserahkan dalam Proses Custody Transfer. Angka perhitungan muatan di kapal atau sering disebut dengan ship figure digunakan sebagai pembanding dari metering system atau perhitungan kuantitas berdasarkan tangki darat.
Data Alur perhitungan tangki Kapal (Ship Tank) API MpMs Chapter 12.1.1 :
- Trim of Vessel
- Density @ standard temperature
- Trim corr. dan list corr.
- Total observed volume
- Freewater volume
- Gross observe volume
- Correction for temp of Liquid (CTL)
- Sediment and water
- Net standard volume
- Weight conversion factor
- Apparent mass (weight in air)
- Mass (weight in vacum)
OBQ (On Board Quantity): material yang
terdapat dalam tanki kapal, void space, dan atau pipe line sebelum loading
meliputi water, oil, slops, oil residu, oil/water emultion, sludge dan sediment. ROB (Remaining On
Board): material yang terdapat dalam tanki kapal, void space, dan atau pipe
line setelah discharge meliputi water, oil, slops, oil residu, oil/water
emultion, sludge dan sediment. ROB & OBQ ditentukan jumlahnya untuk mengetahui berapa kargo yang dimuat atau dibongkar.
Petroleum
product adalah mengikuti aliran Berikut:
TOV >>> GOV >>> GSV >>> NSV >>> NSW
Dimana :
Dimana :
GSV = ((TOV - FW)xCTSh)+-FRA) x CTL
NSV = ((TOV - FW)xCTSh)+-FRA) x CTL x CSW
NSW = ((TOV - FW)xCTSh)+-FRA) x CTL x CSW x WCF
NSW = ((TOV - FW)xCTSh)+-FRA) x CTL x CSW x WCF
Flowchart perhitungan |
Karakteristik :
- Liquid material : Minyak, S&W, FW
- Non Liquid material :
Kemungkinan dalam kondisi wedge, multi point
gauging untuk memastikan kondisi wedge terjadi dalam tanki.
Jika tidak dalam keadaan wedge, maka rata-rata dari pembacaan pengukuran multi
point gauging harus digunakan untuk menentukan volumenya.
Jika hanya satu titik gauging yang tersedia, dianggap material harus terdistribusi merata disepanjang dasar tanki.
Jika tidak dalam keadaan wedge, maka rata-rata dari pembacaan pengukuran multi
point gauging harus digunakan untuk menentukan volumenya.
Jika hanya satu titik gauging yang tersedia, dianggap material harus terdistribusi merata disepanjang dasar tanki.
Komposisi non liquid material diketahui dengan analisa sample.
Vessel Experience factor,
VEF adalah variasi perbedaan angka kapal dengan angka darat yang memiliki rasio perbandingan yang konsisten dalam beberapa voyage yang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan proses monitoring keakurasian transfer kargo. Penggunaan
VEF merupakan commercial issue dan harus mendapat persetujuan dari parties
concern. Bilamana Bill of Lading dibandingkan
dengan
vessel volume, terdapat perbedaan antara Gross Standard Volume, Net Standard Volume,
density, temperature, dan/atau terdapat spesifikasi lainnya yang berbeda maka harus dilakukan investigasi dan dikemukakan sebagai perhatian bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pada banyak kasus didalam melakukan cargo reconciliation digunakan VEF sebagai B/L
correction.
Alat ukur yang biasa digunakan pada ship tank :
Sama dengan yang digunakan pada kapal,
- Gauge tape atau sounding tape
- UTI
- ATG
- Pengukur suhu
- Serta kelengkapan seperti water paste dan oil paste untuk mengidentifikasi air dan minyak
Sama dengan yang digunakan pada kapal,
- Gauge tape atau sounding tape
- UTI
- ATG
- Pengukur suhu
- Serta kelengkapan seperti water paste dan oil paste untuk mengidentifikasi air dan minyak
Perhitungan Dinamik,
Pengukuran
dinamik operasi custody transfer pada umumnya menggunakan metering system yang
diimplementasikan dalam suatu unit lact.
Unit
ini memiliki peralatan utama pengukuran berupa meter, pressure indicator dan
temperature
indicator yang didukung dengan prover dan analyzer/automatic in-line sampler
Meter yang digunakan dalam custody transfer seringkali lebih dari satu,
semuanya harus diuji akurasinya dengan mekanisme proving
Tujuan dari proving adalah untuk mendapatkan meter factor (mf) yang
dilakukan dengan cara membandingkan antara volume prover yang telah dikalibrasi
dan volume meter yang dicatat oleh pulsa counter
Kedua nilai volume tersebut dikoreksi pada kondisi dasar
suhu dan tekanan
Meter Proving adalah suatu metode kalibrasi meter dengan cara membandingkan volume yang sudah diketahui dalam hal ini volume prover terhadap pembacaan volume dari suatu meter, dimanapembacaan volume dari suatu meter, dimana keduanya dikembalikan ke kondisi standar.
Prover : alat untuk menentukan tingkat akurasi dari suatu metering syatem yang ditunjukan dalam suatu angka koefisien atau METER FAKTOR
Langkah-langkah dinamik meter proving :
Prover : alat untuk menentukan tingkat akurasi dari suatu metering syatem yang ditunjukan dalam suatu angka koefisien atau METER FAKTOR
Flowchart Metering |
Langkah-langkah dinamik meter proving :
a. Mencatat data aktivitas proving. antara lain: Location, Date. Ambient Temperature &
Report Number.
b. Mencatat data last proving (previous report. antara lain: Flow Rate. Meter Factor &
c. Mencatat data Prover, antara lain: Base Volume @ 60 "F/ 15 °C and 0 psi , Size & Wall.
d. Mencatat data Meter, antara lain: Serial Number, Meter Number. Pulses/barrel,
Temperature Compensator. Manufacturer, Size, Model, Flow Rate & Non-Reset
Totalizer.
e. Mencatat Run Data: Temperature (Meter & Prover), Pressure (Meter & Prover) & Total
Pulses.
f. Mencatat Liquid Data: Type, APJ Gravity@ 60 °f (density @ 15 °C}, Specific Gravity,
RVP, Hacht Number.
g. Menghitung atau membaca tabel untuk: CTS, CPS, CfL & CPL.
h. Menghitung gross standar Volume GSVp (Corr Prover Vol):
GSVp = BPV x CCFp, dimana CCFp =CTSp x CPSp x CTLp x CPLp
i. Menghitung indicated standard volume lSVm (Corr Meter Vol):
ISVm= indicated volume IVm x CCFm, dimana: CCFm =CTLm x CPLm
J. Menghitung Meter Factor (MF):
MF= GSVp /ISVm
Untuk Prover :
CTSp - Correction for the temperature of the steel of the Prover.
CPSp - Correction for the pressure on the steel of the Prover.
CTLp - Correction for the tempcratme of the liquid in the Prover.
CPLp - Correction for the pressure on Lhe liquid in the Prover
CCFp - Combined Correction Factor for the Prover at proving conditions
CTSp - Correction for the temperature of the steel of the Prover.
CPSp - Correction for the pressure on the steel of the Prover.
CTLp - Correction for the tempcratme of the liquid in the Prover.
CPLp - Correction for the pressure on Lhe liquid in the Prover
CCFp - Combined Correction Factor for the Prover at proving conditions
Untuk Meter :
CTLm - Correction l(lr the temperature of the liquid in the Meter
CPLm - Correction for the pressure on the liquid in the Meter
CCFm - Combined Correction Foetor for t he Meter at provjng conditions
CTLm - Correction l(lr the temperature of the liquid in the Meter
CPLm - Correction for the pressure on the liquid in the Meter
CCFm - Combined Correction Foetor for t he Meter at provjng conditions
Selanjutnya langkah-langkah menghitung dengan meter :
- Dapatkan data MF, MRO,
MRC, TWA, PWA, api gravity dan S& W
- Menghitung indicated
volume IV
- Menghitung CTL berdasarkan data api gravity
- Menghitung CPL berdasarkan data api gravity,Twa dan compressibility factor
- Menghitung CCF
- Menghitung CSW dan WCF
- Menghitung GSV, NSV, GSW dan NSW
dimana :
IV = MRc - MRo
CCF = MFxCTLxCPL
GSV = IVxCCCSW = 1 - (% S&W / 100)
NSV = GSV x CSW
GSW (in air) = GSV x WCF
NSW (in air) = NSV x WCF
Automatic Sampling System
Metering System dilengkapi dengan automatic pump untuk keperluan sampling system. Peralatan ini otomatis akan mengambil sample dari liquid yang melalui meter selama proses transfer berlangsung melalui meter selama proses transfer berlangsung secara proporsional.
- Automatic Sampling in Line
- Automatic Sampling With a Fast Loop
Jika tanki berisi produk yang tidak homogen dari top layer ke bottom layer maka automatic sampling sangat
direkomendasikan . Agreement untuk custody transfer sample dapat
berupa sample yang diambil dari Shore Tank, Ship Tank atau
Pipeline, Automatic atau manual pipeline sample. Sample tidak representative kecuali
telah homogen ( dan tidak berisi free water ). Automatic pipeline sample adalah
sample yang paling representative.
"Pengukuran Tangki Darat oleh Surveyor Intertek, pihak terminal, SKKmigas, Surveyor Depdag" |
➤ SAMPLING
Sampling (pengambilan sampel)
Keseluruhan
langkah yang diperlukan untuk mendapatkan sampel yang mewakili lsi dari setiap pipa, tangki atau vessel, dan untuk
menempatkan Sampel dalam suatu wadah yang mana perwakilan bahan uji dapat
diambil guna keperluan analisa
Tujuan
sampling :
Secara umum ntuk
mendapatkan representative sample, yaitu suatu bagian yang diambil dari total volume yang berisi
konstituen dalam proporsi sama dengan yang ada dalam total volume
Tujuan khusus samping adalah untuk mengetahui pola distribusi & jenis kontaminan, mengetahui asal atau sumber kontaminan (untuk keperluan asuransi P&I)
Ada dua jenis metode sampling minyak dalam custody transfer, yaitu manual dan otomatis. Manual sampling dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel secara manual dari tangki penimbunan atau fasilitas pemipaan.
Ada dua jenis metode sampling minyak dalam custody transfer, yaitu manual dan otomatis. Manual sampling dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel secara manual dari tangki penimbunan atau fasilitas pemipaan.
Metode sampling secara manual yang merujuk api mpms chapter 8.1 dan astm d 4057 untuk cairan petroleum dan petroleum product dengan rvp dibawah 101 kpa (14. 7 psi a) pada kondisi ambient temperature.
API
mpms chapter 8.1 i astm d 4057 standard practice for manual sampling of petroleum
and petroleum roducts. Untuk sampling dalam rangka penentuan volatilitas dapat merujuk
pada astm d 5842
Spot samplings Locations |
Terminologi sampling :
All levels sample, Sample yang didapatkan dengan menurunkan stoppered beaker atau bottle ke titik sedekat
mungkin dasar tanki, kemudian tutup dibuka dan dinaikkan dengan
kecepatan yang sama sehingga didapatkan cairan antara 70% atau 85%.
Running sample, Sample yang didapatkan dengan
menurunkan beaker atau bottle ke dasar tanki dan menaikkannya dengan kecepatan yang sama hingga didapatkan isi
cairan 70% dan 85%.
Upper sample, Spot sample diambil dari tengah
sepertiga atas isi tanki (1/6 tinggi cairan dari
permukaan cairan tidak termasuk free water & sludge).
Middle sample, Spot
sample diambil dari tengah sepertiga bagian tengah cairan (titik tengah
kedalaman cairan tidak termasuk free water & sludge)Lower sample, Spot sample dari tengah sepertiga bagian bawah cairan (5/6 dari permukaan cairan).
Spot sample, Sample yang diambil pada lokasi spesifik di tanki atau dari aliran pipa pada waktu yang spesifik.
Bottom sample, Spot sample diambil pada 15cm (6 inches) dari dasar tanki.
Top sample, Spot sample diambil pada 15 cm (6 inches) dibawah permukaan cairan.
Tank composite sample, Campuran dari upper, middle, and lower samples dari tanki yang sama dengan porsi yang sama.
Multiple tank composite sample, Campuran dari individual samples atau komposite dari sample yang didapatkan dari beberapa tanki ship/barge compartments dengan grade/jenis yang sama.
Tap sample, spot sample yang diambil dari tap pada dinding tanki. (biasanya di dinding tangki sudah terinstal kran ditiap upper midle lower.
Alat sampling manual:
1. Bottle sampler/beaker sampler, bisa untuk spot, all level, zone sampler dan running.
Bottle sampler, Weighed cage sampler, Beaker sampler |
2. Core thief bottom sampler, untuk sample minyak, Freewater, dan sludge pada bagian dasar tangki secara spot.
Bottom sampler |
3. Closed & resricted sampling, sampling ditangki darat/kapal dalam kondisi tertutup. Kondisi ini disebakan sifat berbahaya dari produknya atau sistem gas inert (biasa crude oil dll)
Closed & resricted sampling |
4. Tap sample, dipasang untuk mengambil sample pada tiap dinding tangki
Tap sampler |
5. Manual sampling di pipeline, untuk mengetahui kualitas minyak didalam pipa
Metode
ini merujuk pada standard api mpms Chapter 8.2 dan astm d 4177: standard
practice for automatic sampling of petroleum and petroleum products dengan nilai RVP max 14.7 psia
Wadah/container Sample :
Volume cukup, untuk analisa dan memiliki ruang kosong untuk memfasilitasi ekspansi thermal.Material tidak bereaksi dengan produknya
Intermediate container untuk tempat pencampuran sample sebelum dianalisa
Jenis wadah sample :
a. Bottle
Bening, untuk melihat dengan jelas partikel, kabut, embun, kotoran.
Coklat, untuk melindungi sample dari sinar ultraviolet
b. Kaleng
Kuat untuk menahan tekanan, bahan patrinya soldir, bersifat solvent, untuk petroleum ringan, naptha, gasoline, avtur, keresone dsb. Namun adanya lapisan epoxy dapat menimbulkan kontaminasi
c. Bottle plastic
Cocok untuk sample diesel oil, gas oil, fuel oil, lube oil. Kekurangan mudah mengkontaminasi light produk, kurang rapat.Identifikasi / Pelabelan sample (Ref.: DOT/OSHA):
Melekat kuat, tidak mudah sobek, harus terbaca dengan jelas dan tahan air atau minyak.
Mencantumkan informasi minimal mencakup :
Product name, Terminal/port Loading/discharge /tank farm, source sample, type of sample, time & date of sampling, order contract, name of surveyor dsb.
Penyimpanan sample:
Penyimpanan sample:
Dilindungi dari panas, sinar UV, penguapan, airhujan dsb. Jauh dari sumber yang merangsang kebakaran, dicegah dari manipulasi pencurian maupun kerusakan, dan lama penyimpanan 60-90 hari atau sesuai kesepakatan pihak yang bertransaksi.
➤ ANALISA SAMPLE
Factor yang mempengaruhi hasil analisa :
a. Sampling, cara sampling dan alat sampling yang digunakan
b. Penanganan sample, kemasan dan penyimpanan
c. Proses analisa, operator terlatih kompeten, alat baik, bahan kimia, metode, & lingkungan
d. Toleransi perbedaan, repeability (toleransi perbedaan hasil oleh satu orang satu alat) Reproductibility (toleransi perbedaan hasil oleh operator berbeda dan peralatan berbeda)
Parameter yang biasa dianalisa :
1. Specific Gravity, Density & API. Berikut skema tahapannya :
➤ ANALISA SAMPLE
Kebutuhan dari analisa sampel adalah sebagai document transaksi dan sebagai quality control. Analisa
merupakan tindakan pengujian untuk menentukan kualitas dari sampel yang dapat mewakili
produk secara keseluruhan. Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan metode dan
peralatan yang sesuai dengan standard pengujian untuk sampel yang dianalisa.
Pengujian
sampel minyak umumnya dilakukan diLaboratorium, namun ada juga yang dapat
dilakukan di lapangan. Dalam
custody transfer minyak, pihak·pihak yang bertransaksi perlu menyepakati metode
analisa yang akan digunakan
Standard
analisa yang banyak digunakan:
- astm (american standards for testing and Materials)
- ISO (international standardization organization)
Factor yang mempengaruhi hasil analisa :
a. Sampling, cara sampling dan alat sampling yang digunakan
b. Penanganan sample, kemasan dan penyimpanan
c. Proses analisa, operator terlatih kompeten, alat baik, bahan kimia, metode, & lingkungan
d. Toleransi perbedaan, repeability (toleransi perbedaan hasil oleh satu orang satu alat) Reproductibility (toleransi perbedaan hasil oleh operator berbeda dan peralatan berbeda)
Parameter yang biasa dianalisa :
1. Specific Gravity, Density & API. Berikut skema tahapannya :
2. Kinematic Viscosity (ASTM D445) kekentalan produk, kekentalan dipengaruhi temperature.
3. Water Content (ASTM D95 atau 4006) merupakan kadar air pada produk.
4. Sulfur content (ASTM D1552 dan 4292) merupakan kandungan sulfur pada produk, menurunkan nilai kalori, menyebabkan kehausan pada produk minyak lumas, mempengaruhi kualitas gas buang dari bahan bakar.
5. Flash point (ASTM D.56, 93 & 92) merupakan suhu terendah uap sample tersebut disambar api pada tekanan 1 atm.
6. Water & Sedimen (S&w ASTM D1796 dan D4007)
Merupakan total kandungan air dan sedimen pada produk
7. Pour point (ASTM D.97), merupakan temperature minimum sample masih dapat mengalir (dituangkan), bermanfaat dalam menetukan suhu transfer
****************************************************************************************************
"Liquid Cargo Surveyor Certification" |
tambah sip aja abang risman.....
BalasHapus